Ongkosnya dari Allah

Bagi seorang Dinda Shezaria, menjadi seorang mahasiswi di Universitas Indonesia adalah sebuah keajaiban. Tidak mudah untuk menuju ke sana. Tak mudah dalam segala arti, termasuk untuk pergi ke ibu kota karena dua hari sebelum daftar ulang ke UI, Dinda masih belum punya cukup uang untuk berangkat.

Sejak ayahnya meninggal saat Dinda berusia enam tahun membuat hidup keluarganya mulai jatuh bangun. Ibunya bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dinda tak tega. Dinda terus berfikir untuk membantu, membantu, dan membantu tapi ia tak boleh putus sekolah. Akhirnya Dinda memutuskan bahwa prestasi adalah jalur yang akan dia tempuh untuk meringankan beban sang ibu.

Anugerah Allah memang selalu indah. Alhamdulillah sejak Dinda menempuh pendidikan tingkat MTs, beasiswa untuk siswa berprestasi sangat membantu, hingga tingkat SMA Dinda mendapatkan full scholarship boarding school di SMA Unggulan Chairul Tanjung Foundation. Sekolah gratis untuk anak berprestasi tetapi berasal dari keluarga kurang mampu di Sumatera Utara. Tak mudah untuk mendapatkannya. Ada berbagai ujian harus dilalui dengan ribuan pesaing tapi Dinda selalu yakin atas nasihat ibunya bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan seseorang, sebelum ia yang berusaha untuk berubah. Dan Dinda sudah membuktikannya.

Dinda ingin membuktikannya lagi. Saat Dinda Tak memiliki cukup uang untuk keberangkatan ke UI, Dinda memberikan sebagian uang yang ada untuk seorang lelaki tua di jalanan kemudian dengan Izin Allah , salah seorang guru MTs-nya memberikan uang kepada Dinda untuk keberangkatannya.

Hari ini Dinda Shezaria sudah menjadi mahasiswi Biologi, FMIPA UI. Tahun lalu Dinda mengikuti proses seleksi yang mengantarkannya menjadi bagian dari Rumah Kepemimpinan, institusi yang telah melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berkontribusi bagi Indonesia.

Dinda memiliki mimpi baru yang terus dia perjuangkan yaitu menjadi Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Dinda tak sendiri, bersama 300 pemuda-pemudi lainnya di Rumah Kepemimpinan, mereka ditempa agar dapat #ambilbagian dalam upaya menjadikan Indonesia lebih baik

Usep Kini Sudah Menjadi Duta

Menjadi seorang Diplomat RI adalah cita-cita yang dikejar oleh seorang pemuda pejuang bernama Usep. Dia kini sedang menapaki satu demi satu anak tangga menuju impiannya itu. dan tentu saja setiap anak tangga tak bisa dilewati begitu saja. Butuh kegigihan, kerja keras, konsistensi dan pengorbanan dalam memperjuangkannya.

Saat ini Usep sudah menjadi duta di level regional. Dia terpilih menjadi Duta genre pendidikan 2018 Kabupaten Bandung. Satu anak tangga berhasil dilewatinya setelah sebelumnya berjuang agar tidak putus sekolah dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Padjadjaran.

Usep Mulyadi, Alumni SMAN 1 Cisarua yang telah menjadi mahasiswa berprestasi di jurusan HI Unpad sekali lagi membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan bagi orang-orang yang selalu berjuang

Kuliah memang tak selalu mudah apalagi bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial. hanya sedikit orang yang memiliki mental pejuang yang menjadikan keterbatasan sebagai sebuah tantangan yang memicu motivasi dari hati terdalam untuk kemudian melewatinya.


Sekarang Usep dan 305 orang pejuang lainnya sedang berupaya meniti setiap anak tangga cita-cita agar kelak bisa #ambilbagian dalam upaya menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik

Anak Petani yang Bercita-Cita Menjadi Gubernur Jambi

Onal Putra adalah seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang spesial. Bukan hanya karena prestasi akademik maupun non-akademiknya akan tetapi karena perjuangan dibalik itu semua. Jauh sebelum Onal tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Teknik UI pada tahun 2016, Onal terancam putus sekolah. Jangankan kuliah, sekolah di SMA impian pun hampir tidak tercapai karena kondisi ekonomi.

Tapi Onal tidak menyerah. Perjuangan terus menjadi bagian dalam hidupnya hingga keajaiban datang. Onal berhasil masuk ke SMA yang diimpikannya, SMA Titian Teras dengan gratis karena dibiayai Pemprov Jambi. Onal yang merupakan anak seorang petani kini sudah berkuliah, meneruskan perjuangannya merangkai cita-cita menjadi Gubernur Jambi sebagai bentuk dedikasi dan bakti terhadap orang-orang baik yang telah membantu dan mendukungnya.

Sekarang Onal sedang meniti perjuangan untuk #AmbilBagiandalam upaya berbakti pada negeri. Onal tidak sendirian karena bersamanya ada 304 orang lainnya yang juga sedang dibina untuk mencapai cita-citanya di Rumah Kepemimpinan. Kami mengajak anda #AmbilBagian dalam perjuangan mereka dan menjadi bagian dari upaya perbaikan bangsa ini.

bit.ly/ambilbagian

InsyaAllah setiap donasi yang diberikan akan menjadi ikhtiar membangun Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.